Memahami kepribadian orang lain

Memahami Kepribadian Orang Lain

Rata PenuhKomunikasi yang efektif terjadi bila salah satu pihak dari mereka yang terlibat dalam proses komunikasi itu dapat memahami kepribadian masing-masing. Di dalam konteks pelayanan kita, tanpa adanya pemahaman akan kepribadian orang yang kita layani, pelayanan itu akan berjalan pincang dan tidak efektif.
Tulisan ini tidak bermaksud membawa pembaca kepada suatu sikap menilai dan menghakimi orang lain, melainkan memberikan suatu pemahaman tentang keadaan orang lain yang kiranya bermanfaat dalam berkomunikasi dan di dalam membimbing orang lain. Tulisan ini juga tidak bermaksud untuk mendorong kita pada usaha untuk mengubah orang lain, tetapi bagaimana memahaminya.
Pengertian
Kepribadian atau "personality" merupakan sifat dan tingkah laku yang membedakannya dengan orang lain. Kepribadian seseorang dibentuk dan terbentuk oleh faktor internal dan eksternal. G.W All port (1897) yang menyelesaikan Ph.D-nya di bidang Psikologi pada tahun 1922 di Harvard University, mengemukakan bahwa, "personality is the dynamic organization within the individual those psychological system that determine his unique adjustment to his environtment." (Kepribadian adalah organisasi dinamis yang ada pada seseorang di dalam suatu sistem kejiwaan yang menentukan keunikan penyesuaian dengan lingkungannya).
Dari pemahaman tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian itu adalah suatu organisasi yang tersusun dari banyak unsur yang saling ketergantungan. Ketergantungan ini mempunyai sistem pengaturan dalam hubungan fungsional. Sistem pengaturan inilah membuat kepribadian itu menjadi kesatupaduan pola-pola pengaturan tingkah laku.
Kemudian dikatakan bahwa kepribadian itu bersifat dinamis. Berarti, kepribadian itu adalah sesuatu yang berubah dan berkembang membentuk suatu sikap dan tindakan tertentu. Perubahan ini sesuai dengan waktu dan pengalaman yang dilaluinya. Dari sini kita bisa memahami mengapa seseorang bisa berubah, misalnya dari seorang yang tadinya berpendirian teguh menjadi seorang yang plin-plan. Bisa saja hal ini terjadi jika pada saat ia berpendirian teguh, maka pengalaman pahitnya yang diterimanya. Dan itu terjadi berulang-ulang. Atau, bisa sebaliknya, orang yang tadinya plin-plan menjadi seorang yang teguh pendiriannya. Karena ia belajar bahwa kalau bersikap plin-plan maka kesulitanlah yang dialaminya. Lalu ia pun mengubah sikapnya.
Dari definisi Allport tentang kepribadian, ia menyebut sistem kejiwaan. Jadi, aspek jasmani dan rohani saling bertautan dalam satu sistem. Selain itu, kepribadian itu terikat dengan lingkungan. Setiap individu mempunyai kekhasannya di dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dengan demikian, kepribadian itu bila didefinisikan adalah sebagai pola tingkah laku yang khas bagi seseorang yang menyebabkan orang itu dapat dikenali dari perilakunya. Dan oleh karena itu, tidak mungkin ada dua orang yang sama. Mirip, tetapi tidak bisa sama.
Sering kali orang menyamakan antara temperamen, watak dan kepribadian. Namun, Dr. Tim La Haye dalam bukunya "Temperamen Anda Dapat Diubah" (Diterjemahkan dari dari buku Spirit Controlled Temperament), memberikan perbedaan di antara ketiganya. Dikatakannya bahwa temperamen merupakan gabungan dari ciri-ciri pembawaan yang secara tidak sadar mempengaruhi tingkah laku seseorang. Ciri-ciri ini diturunkan berdasarkan kebangsaan, ras (orang Batak berbeda dengan orang Jawa), seks (beda antara pria dan wanita) dan faktor- faktor keturunan lain. Ciri-ciri ini diteruskan oleh gen (plasma pembawa sifat). Beberapa ahli ilmu jiwa mengemukakan bahwa kita lebih banyak mendapat gen kakek dan nenek kita daripada gen orang tua kita. Hal ini nyata pada beberapa anak yang lebih mirip dengan kakek atau nenek daripada dengan kedua orang tuanya. Ciri-ciri temperamen itu tidak dapat ditentukan lebih dahulu, sama seperti mata, rambut dan ukuran tubuh.
Watak seseorang menyatakan keadaan yang sebenarnya. Barangkali inilah yang disebut sebagai "manusia batiniah yang tersembunyi". Watak adalah hasil dari temperamen pembawaan seseorang yang dibentuk oleh pendidikan pada masa kanak-kanak, pendidikan di sekolah, sikap dasar, agama, prinsip-prinsip dan motivasi. Kadang-kadang watak itu disebut sebagai "jiwa" manusia yang terdiri atas pikiran, emosi dan kehendak.
Sedangkan kepribadian, menurut La Haye, adalah ekspresi yang keluar dari diri kita, yang mungkin sama dengan watak kita atau mungkin juga tidak, bergantung pada ketulusan kita. Sering kali kepribadian itu merupakan suatu topeng yang baik dari watak yang buruk atau yang lemah. Banyak orang pada masa bertindak berdasarkan apa yang menurut pikirannya patut dilakukan, bukan berdasarkan keadaan dirinya yang sebenarnya. Inilah rumus dari kekacauan mental dan rohani. Hal ini terjadi bila seseorang mengikuti rumus-rumus manusia tentang tingkah laku yang baik itu, maka akibatnya ialah kekacauan mental dan rohani.
Tipe Kepribadian
Perbedaan kepribadian atau tipe-tipe kepribadian yang melekat pada setiap orang telah menarik perhatian para ahli sejak dahulu kala. Sebenarnya penjelasan Alkitab mengenai tipe-tipe kepribadian ini telah ada jauh sebelum penelitian ilmiah. Alkitab menjelaskan tentang perbedaan antara pria dan wanita yang merupakan perbedaan tipe kepribadian yang sangat jelas. Perkembangan selanjutnya memberikan kepada kita suatu penguraian yang lebih terperinci mengenai tipe-tipe kepribadian orang.
Di dalam bidang kedokteran pada zaman Yunani kuno, Hippocrates telah melakukan suatu usaha penelitian di dalam tipologi kepribadian. Ia menyimpulkan bahwa temperamen (darah, flegma, empedu hitam, empedu kuning) berhubungan dengan kepribadian yang mudah terserang berbagai macam penyakit. Ia menyatakan bahwa mereka yang pendek dan gempal mudah terserang apoplexy dan mereka yang tinggi dan kerempeng mudah terserang penyakit tuberclosis. Kecuali Galen (130-200 AD) membagi tipe kepribadian itu berdasarkan temperamen tersebut menjadi:
1. Sanguine - tipe yang meluap-luap.
2. Flegmatik - tipe lamban.
3. Kolerik - tipe gerak cepat.
4. Melankolik - tipe patah hati.
Sekali pun pembagian tipe kepribadian ini dinilai tidak ilmiah, namun istilah-istilah tersebut masih dipakai sampai dengan saat ini. Kemudian Ernst Kretschmer (1888-1964) dalam bukunya "Physique and Character" membagi kepribadian atau tempramen atas 4 tipe:
1. Tipe astenik.
Tipe ini mempunyai ciri kurus, lurus, tubuh lemah, sulit bertumbuh, dan cenderung kepada schizophrenia.
2. Tipe atletis.
Ciri-ciri tipe ini, orangnya tinggi, besar, dadanya bidang, kekar, dan postur tubuh yang meruncing ke bawah. Secara kejiwaan, orang ini mempunyai potensi schizothymic.
3. Tipe piknik.
Tubuhnya cenderung melebar, lembut, gemuk bulat dan berlemak. Kretschmer mengidentifikasikan tipe dengan cycloid atau manic- depressive, suatu temperamen yang berubah-ubah, kadang senang, kadang murung.
4. Tipe displastik. Tipe yang lain dari ketiga tipe di atas.
William Sheldon yang menulis buku "The Varieties of Temperament" (1942), juga memberi perhatian kepada bentuk tubuh. Ia memusatkan perhatian pada penelitiannya tentang meticulous yang disebutnya sebagai somatotyping. Sikap dan tingkah lakunya diduga menyesuaikan diri dengan bentuk tubuhnya. Ia membagi tipe kepribadian menjadi tiga bagian:
a. Endomorphy.
Dari segi fisik, pencernaannya baik, namun otot-ototnya lemah. Karena itu tubuhnya cenderung gemuk. Tipe ini lamban, senang memanjakan tubuhnya, suka makan (apalagi kalau bersama kawan- kawan), orangnya mudah dan sangat bersahabat, dan merasa puas selalu.
b. Mesontorphy.
Orang tipe ini memiliki tubuh yang kekar, langkahnya tegap, senang menguasai karena memang dia punya kekuatan, suka terhadap hal-hal yang beresiko berbahaya. Ia mempunyai arah yang tegas dan jelas, punya keberanian untuk bertempur. Sifat ekstrovertnya sangat menonjol.
c. Ectomorphy.
Tipe ini ditandai dengan ketenangan. Postur tubuh dan gerak yang kaku. Perasaannya sangat peka. Sifatnya sangat tertutup.
Pada tahun 1971, C.G. Jung menulis sebuah buku yang berjudul "Psychological Types". Ia membagi kepribadian itu atas introvert dan extrovert. Kedua tipe itu ditandai dengan sikap seseorang terhadap obyek. Seorang yang introvert pada dasarnya selalu ingin melarikan diri dari obyek, seakan-akan obyek itu harus dicegah agar tidak menguasainya. Sebaliknya, orang yang ekstrovert mempunyai sikap yang positif terhadap obyek. Dialah yang menguasai obyek itu. Kelihatannya pembagian Jung itu terlalu sederhana. Tetapi sebetulnya Jung mengklasifikasikan kedua tipe itu ke dalam delapan subtipe, sehingga terkesan rumit.
1. Tipe pemikir ekstrovert.
Setiap aktivitas orang tipe ini tidak lepas dari kesimpulan- kesimpulan yang bersifat intelektual yang didasarkan pada data obyektif.
2. Tipe perasa ekstrovert.
Orang ini sebelum bertindak, perasaannya itu harus pas dulu. Jung memasukkan kaum wanita ke dalam tipe ini.
3. Tipe sensasi ekstrovert.
Bagi dia, segala sesuatu harus benar dan berorientasi pada kesenangan yang konkrit, tidak berlebihan, hukum itu harus dipatuhi. Orang tipe ini tidak mementingkan diri sendiri, dan rela berkorban demi kepentingan orang lain.
4. Tipe intuitif ekstrovert.
Orang ini tidak akan ditemukan dalam dunia yang memiliki nilai realitas yang dapat diterima. Ia tidak puas dengan apa yang ada. Ia selalu menyelidiki sesuatu dan berbuat sesuatu yang baru.
5. Tipe pemikir introvert.
Orang ini terlalu membatasi diri dengan pikiran dan pendapatnya sendiri. Ia bisa berpikir kritis, tetapi sering subyektif.
6. Tipe perasa introvert.
Orangnya tenang, sulit didekati, sukar mengerti dan kurang tanggap terhadap perasaan orang lain.
7. Tipe sensasi introvert.
Dia selalu berorientasi pada peristiwa-peristiwa yang terjadi, dan bukan pada penilaian yang masuk akal.
8. Tipe intuitif introvert.
Tipe ini sangat senang dengan hal-hal yang berbau mistik, bahkan ia bisa menjadi peramal atau seniman yang aneh.
Pembagian Jung ini disempurnakan lebih lanjut oleh Isabel Briggs Myers dalam bukunya "Gifts Differing". Dia membagi ke delapan tipe Jung menjadi dua sub tipe yang menyangkut penilaian dan pemahaman. Dialah yang menemukan tipe Myers-Briggs yang merupakan indikator terhadap pengukuran preferensi kepribadian, kapasitas dan keterbatasannya. Ia yakin bahwa setiap subtipe itu mempunyai kekuatan. Hal ini sangat menolong kita sebagai pelayan. Suatu pendekatan yang baru terhadap analisa tingkah laku dari tipe kepribadian ini terdapat dalam "The Diagnostic and Statistical Manual III", yang menguraikan 11 gangguan kepribadian yang di kelompokkan dalam tiga bagian:
Kelompok A: Orang-orang aneh dan eksentrik.
a. Paranoid:
Suatu gangguan kepribadian yang ditandai dengan ciri-ciri khas hipersensitivitas, kecurigaan, dan kecenderungan untuk menyalahkan orang lain.
b. Schzoid:
Selalu menjauhkan diri dari orang lain serta memiliki pemikiran yang eksentrik.
c. Schizotypal: Ciri kepribadian yang terganggu yang ditandai dengan pengucilan diri dari orang lain serta pikiran-pikiran yang eksentrik (aneh, sinting, kegila-gilaan). Mirip schizophrenia, tetapi tidak begitu parah.
Kelompok B: Orang-orang dramatis, emosional dan tak menentu.
a. Anti-sosial:
Ketidakmauan untuk berasosiasi dengan individu-individu lain atau kelompok-kelompok lain. Sikapnya selalu melawan standar sosial, dan karenanya berbahaya bagi masyarakat.
b. Borderline:
Orangnya tidak stabil dalam tingkah laku, suasana hati, hubungan dengan orang lain, dan konsep diri.
c. Histronie:
Gangguan kepribadian yang ditandai dengan kehebohan, dramatisasi diri, pembujukan dan usaha untuk mencari perhatian.
d. Narcisstic:
Ditandai dengan cinta diri yang sering dikaitkan dengan kepuasan erotis. Ia sangat menyayangi tubuhnya, perbuatan dan kemampuannya.
Kelompok C: Ditandai dengan kecemasan, ketakutan dan suka bertingkah.
a. Avoidant:
Cirinya adalah kepekaan yang berlebihan terhadap penolakan orang lain, sehingga ia tidak mau berhubungan dengan orang lain, takut kalau ditolak.
b. Dependent:
Sangat kurang percaya diri, sehingga ia cepat menyerahkan diri kepada orang lain. Karenanya mereka tidak bisa mengambil keputusan di dalam hidup mereka tanpa orang lain.
c. Obsessive-compulsive:
Adanya ide (obsesi) yang tegar melekat dan sering tidak dikehendaki diiringi dengan perbuatan yang tidak masuk akal. Seseorang akan mencuci tangannya setiap lima menit karena takut akan bakteri yang akan membinasakannya. Atau, seorang yang sebentar-sebentar memeriksa kunci pintu apakah terkunci atau tidak, jangan-jangan ada maling yang sedang mondar-mandir di halaman rumahnya. Usaha-usaha seperti itu adalah usaha untuk menghilangkan perasan bersalah.
d. Passive-aggressive:
Ditandai dengan pemberontakan melalui ketidakaktifan dan sikap keras kepala.
Tipe-tipe Kepribadian Berdasarkan Temperamen
Tim La Have mengingatkan kita akan bahaya di dalam membahas tipe kepribadian ini berdasarkan temperamen. Sebab beberapa orang akan cenderung untuk mulai menilai dan bahkan menentukan temperamen kawan-kawannya. Padahal penilaian dan penentuan itu tidak dapat dilihat dari satu dua kesan dan penampilan seseorang di dalam waktu yang sangat terbatas. Orang yang bersangkutanlah yang jauh lebih mengetahui temperamen macam apa dia itu.
Lagi pula, pembagian temperamen seperti yang diusulkan oleh Galen itu tidak bermaksud bahwa setiap orang ditandai dengan satu temperamen, tetapi di dalam diri seseorang bisa terdiri atas beberapa macam tempramen. Memang, ada satu jenis temperamen yang menonjol.
Catatan lain yang perlu diperhatikan di dalam memahami orang lain lewat perbedaan temperamen itu, bahwa ada orang yang sebenarnya mempunyai temperamen kolerik, tetapi dalam perjalanan waktu dan pengalamannya, bisa berubah menjadi seorang yang flegmatik sehingga penilaian dan penetuan itu bisa meleset.
Kolerik
Seorang yang disebut kolerik biasanya ditandai dengan semangatnya yang berapi-api, cekatan, aktif, mempunyai kemauan keras, mampu untuk mandiri dan berpikir praktis. Ia selalu puas dengan dirinya sendiri, tanpa harus ditentukan orang lain. Ia tidak perlu diajar berpikir positif, sebab ia mudah menanggapi segala sesuatu itu positif. Sikapnya optimis. Di kala semua orang telah menyerah kepada keadaan, orang kolerik tetap memandang kepada masa depan yang penuh harapan. Bagi dia tidak ada langkah menyerah. Hal ini berhubungan dengan sikapnya yang berani, tidak kenal takut.
Karena itu orang kolerik hampir tidak menemukan kesulitan untuk memimpin. Potensi itu sangat besar di dalam dia. Dialah yang sering menyulut massa (agitator). Ia juga dikenal sebagai organisator yang bijaksana, karena ia tidak mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri.
Namun di balik kemampuan-kemampuanya itu, ia juga seorang yang kejam, sadis, kasar, tidak sensitif atau kurang mengerti perasaan orang lain. Barangkali satu hal yang sulit bagi dia adalah mengasihi orang lain. Karena bagi dia orang lain hanya alat untuk mencapai tujuan-tujuan. Ia selalu melihat dirinya sebagai pusat aktivitasnya dan orang lain harus mendukung tujuan-tujuan dan rencana-rencananya. Ia tidak akan berurusan dengan mereka yang tidak mendukungnya. Tugas dan proyeknya adalah pusat perhatiannya, karena itu ia bukanlah seorang yang mudah bergembira. Sebegitu aktif dan "rajin"nya orang ini, sehingga sulit baginya untuk menyediakan waktu untuk bersaat teduh (membaca Alkitab, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam waktu-waktu khusus).
Sanguin
Orang sanguin beda dengan kolerik. Ia mampu membuat suasana menjadi hangat. Ia terkesan tidak memikirkan hari esok. Hari ini adalah hari yang berbahagia, hari esok lain urusannya. Ia begitu ramah dengan semua orang, simpatik, lemah lembut dan punya perhatian yang besar terhadap orang lain. Makanya ia sangat disenangi orang, apalagi ia termasuk orang yang tidak pernah kehabisan kata-kata, ia bisa memukau orang banyak dengan cerita-ceritanya yang menarik. Ia manusia yang tak pernah bosan dengan hidup ini.
Sayangnya, orang sanguin memiliki emosi yang tidak stabil. Ia bisa jatuh cinta dengan seorang hari ini, kemudian dengan seorang lagi pada hari yang lain. Pendiriannya tidak tegas, dan karena itu ia tidak segan-segan untuk berbohong. Karena senang dengan memukau orang, sampai-sampai sebuah fakta dilebih-lebihkan. Pintar membuat sensasi. Kalau orang sanguin melihat sepeda bertabrakan dengan sepeda, ia akan menceritakannya seakan-akan pesawat bertabrakan dengan pesawat. Sifat kekanak-kanakannya sangat menonjol, dan suka mendominasi percakapan.
Kelemahan lain yang dimiliki orang sanguin adalah tidak disiplin. Terlalu banyak waktu yang dibuangnya, sehingga banyak pekerjaan yang tidak selesai. Tidak teroganisir, karena ia mudah beralih perhatian kepada hal-hal yang tidak menjadi prioritas. Ia tidak terdesak dengan target waktu. Makanya kalau orang sanguin sering datang terlambat, kita tidak usah heran. Ia bisa memasuki sebuah pertemuan rapat dalam keadaan tenang tanpa merasa "berdosa".
Melankolik
Melankolik terkenal sebagai manusia sesitif. Kalau orang kolerik tidak senang dengan hal-hal yang kecil, melankolik adalah sebaliknya. Ia terlalu banyak disibukkan dengan hal-hal kecil yang kadang-kadang tidak pantas untuk dipikirkan. Ia adalah orang yang sulit mengambil keputusan. Seorang wanita yang melankolik akan sulit memberikan respons kepada seorang pria yang menyatakan cinta kepadanya. Ia mampu untuk menggumulinya selama bertahun-tahun untuk sebuah keputusan.
Ia adalah seorang yang berpikir dalam dan analitis. Karenanya ia sangat menghargai karya-karya musik, sastra, seni. Dalam pekerjaan, ia selalu melakukan yang terbaik. Ia tidak akan menerima suatu tanggungjawab apabila yang lain belum juga ia selesaikan. Kalau seorang kolerik, yang penting banyak pekerjaan, bagi melankolik, yang penting selesai dengan sempurna.
Akan tetapi, beda dengan kolerik, ia adalah seorang yang pesimis dan selalu melihat segala sesuatu dari sisi negatif. Orang mengenal dia sebagai Si Pemurung. Setiap hari dilewatinya hanya dengan memikirkan dirinya sendiri. Ia terlalu kuatir akan kehidupannya, makanya ia mudah stres dan depresi.
Terhadap orang lain ia sering mengkritik, kalau ia melihat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Selalu curiga pada hal-hal yang baru, termasuk pada orang lain. Karena itu ia sulit mendapat kawan. Ia terlalu idealis dan teoritis. Karena terlalu banyak pertimbangan, akibatnya untuk mengambil keputusan pun sulit.
Flegmatik
Tenang, damai dan baik hati adalah ciri khas orang flegmatik. Orangnya adalah yang paling stabil di antara semua temperamen. Ia seorang yang setia, pendengar yang baik dan bisa mempunyai humor yang menyenangkan. Ia bekerja tanpa adanya suatu tekanan, rapi dan tetap teguh dalam mempertahankan apa yang telah menjadi peraturan. Ia sangat berhati-hati di dalam mengambil tindakan.
Cuma, orang akan merasa kesal dengan orang flegmatik. Ia adalah orang yang sulit bergerak. Pasif adalah ciri khas orang ini. Di saat semua orang panik, ia tenang. Ia kurang percaya pada dirinya sendiri. Dan yang lebih menjengkelkan lagi ialah sikapnya yang suka kompromi.
Dalam kegiatan bersama, ia lebih memilih untuk abstain ketimbang terlibat dalam suatu urusan. Ia tidak begitu antusias dalam segala hal. Kalau semua orang tertawa, ia tidak. Malahan ia sinis, dan suka mengejek. Acuh tak acuh, dan merasa dirinya lebih benar dari orang lain. Sebenarnya ia seorang pemalas dan sukar didorong. Sikapnya sangat tertutup, penakut dan terlalu berhati-hati.

Cara Menemukan Bakat Seseorang

Cara Menemukan Bakat

Bakat adalah sebuah talenta dari Tuhan yang diberikan kepada kita untuk mengembangkan diri. Bakat itu sendiri berupa pola pikir, kepandaian atau kemampuan yang kita miliki sejak lahir. Walaupun kita memiliki talenta, jika kita tidak berusaha untuk membukanya maka talenta yang diberikan Tuhan akan menjadi sia-sia. Jadi Usaha dan Talenta adalah Jalan untuk sukses bagi seseorang didalam kehidupannya
Sudahkah anda mengetahui bakat yang dimiliki? Namun jika belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk mengetahuinya. Anda hanya butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potesi Anda yang sesungguhnya.
1. Keahlian
Pernahkah Anda mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata Anda dapat menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari rekan lain? Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu Anda melepaskan dan mengembangkannya.
Jika Anda dengan mudah bisa menyelesaikan sebuah perhitungan saat orang lain menyumpahi kalkulator, itu artinya bakat Anda sebagai seorang akuntan atau banker sedang berusaha muncul dan menyapa Anda. Nah, pikirkanlah hal-hal yang begitu mudah bagi Anda tetapi tidak bagi teman-teman. Kemudian, perhatikan bakat apa yang tengah bekerja pada diri Anda.
2. Ketertarikan
Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu Anda inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan bukan sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata.
Nah, coba pikirkan apa yang paling Anda ingin lakukan seharian? Menonton film? Melatih hewan? Menata barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu tidak harus yang menjadi ambisi Anda, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya bakat yang tengah bekerja.
Jika Anda seorang pembaca yang tekun atau rajin menulis di blog, bisa jadi bakat tersembunyi Anda adalah menulis. Atau bisa saja ketertarikan pada buku membawa Anda pada karier kepustakaan, penerbitan, dan lain-lain.
3. Kepuasan
Apa yang membuat Anda merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja? Pekerjaan apa yang membuat Anda begitu hanyut dan merasa tak ingin berhenti saat mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika mereka berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi ketika mereka menghadapi piranti lunak.
Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada kesempatan untuk menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu begitu mirip dengan pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang apa yang membuat Anda terhanyut? Jika Anda belum juga menemukan, pikirkan suatu kegiatan yang membuat Anda terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat Anda ada di sana.
4. Kebiasaan
Pernahkah Anda dipuji karena kemampuan atau sikap Anda? Misalnya, orang menilai Anda sebagai karyawan yang sangat teratur atau ide pemasaran Anda hebat, atau Anda pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di sekitar, Anda juga bisa mengetahui kemampuan alami Anda.
Ketrampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun, kadang kita menganggapnya biasa saja karena ketrampilan itu sudah sangat melekat sehingga hampir tak disadari kehadirannya.
Lalu, bagaimana mengenali bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik pada Anda, mengenali Anda atau terfokus pada Anda? Apakah Anda menjadi tempat curahan hati teman-teman? Atau mereka selalu meminta pendapat Anda soal pakaian? Nah, di sanalah bakat Anda tersimpan. Anda hanya perlu mencari kesempatan untuk mengembangkannya.

Menampilkan icon-icon yang hilang pada windows vista

MENAMPILKAN KEMBALI ICON-ICON YANG HILANG PADA VISTA

Setelah make vista beberapa lama, nampaknya ada beberapa keanehan kecil yng cukup mengganggu.

Volume sama network iconnya suka gak muncul!

Kalo yg volume si gak terlalu mangganggu karena ngatur volumenya bisa pake hotkey, tapi kalo network icon ilang kayaknya jadi agak nyusahin yak.

Mana koneksi internet kosan amat sangat tidak stabil, jadi agak susah kalo mau pake “sumber koneksi internet yang lain”. Hehe..

Setelah browsing sana-sini dapet juga cara ngatasinnya.

Katanya si gara-gara explorer ngesave setting untuk setiap icon yg di load.

Yaudah langsung aja dibenerin. Biar icon-icon tadi muncul lagi, icon history-nya harus dihapus.

Nah, untuk manghapus tray icon history, kita maen-maen ke registry dikit.

Berikut langkah-langkahnya (didapet dari berbagai sumber):

1. Jalankan “regedit.exe”, ketik aja “regedit” di kolom “start search”. Klik, nanti akan muncul registry editor.

2. Buka folder “HKEY_CURRENT_USER\Software\Classes\Local Settings\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\TrayNotify”

3. Hapus “IconStreams” sama “PastIconsStream” di folder “TrayNotify”.

4. Buka task manager vista (tekan “CTRL+SHIFT+ESC” atau klik kanan di taskbar, pilih task manager).

5. Di tab “processes”, klik “explorer.exe” terus klik “end process”. Taskbar/explorer akan menghilang.

6. Untuk memunculkan taskbar kembali, klik tab “applications”, terus klik “new task”, terus ketik “explorer.exe”.

7. Explorer akan muncul lagi dan icon-icon yang menghilang akan kembali.

8. Jika masih belum muncul juga, pada taskbar klik kanan, pilih propertis, klik tab notifacation area, pada system icon, cheklist icon tersebut, klik ok.

Analisa Bank di Indonesia

1. BANK BTN

Halaman muka - kalkulator KPR - klik go - masuk ke table perhitungan - masukan jumlah kredit.
Suku bunga 11,75 %
Ada kalkulator KPR.

2. BANK DANAMON
Halaman muka - produk&layanan - consumer banking - kredit consumer - pemilikan rumah
Suku bunga 11,5 %
Tidak ada kalkulator KPR.

3. BANK BRI
Halaman muka - jasa&layanan - pinjaman – program - kpr&kprs bersubsidi
Suku bunga 11,5%
Tidak ada kalkulator KPR.

4. BANK DKI

Halaman muka - produk & layanan - KPR Griya Monas - syarat relative murah - proses cepat - bunga yang sangat bersaing.
Suku bunga 10%
Tidak ada kalkulator KPR.

5. BANK PANIN
Home - kalkulasi - pilih kpr - pada table kpr masukan harga rumah kemudian uang muka selanjutnya masukan jangka waktu pembayaran
Suku bunga 10,8%
Tidak ada kalkulator KPR.

6. BANK PERMATA
Home – product – consumer - permata kpr bijak
Suku bunga 10% dengan jangka waktu 10 tahun
Tidak ada kalkulator KPR.

7. BANK BCA
Home - produk kredit konsumen - Pilih KPR(bisa simulasi kredit/budget)-pada table simulasi kpr, masukan alokasi kredit, lokasi rmh, luas tnh(m2) - luas bangunan- harga rumah - uang muka(min. 20% dr hrg rmh) - jenis. Pekerjaan - usia pemohon - wilayah ktp - jenis nasabah - jangka waktu - suku bunga efektif.
Suku bunga 10,50%
Tidak ada kalkulator KPR

8. BANK OCBC NISP
Home – personal – kredit - KPR(trdpt tools lagi, diantaranya tentang kpr-) - uang muka min.30% dr hrg rmh - suka bunga bersaing(kompetitif) - bebas menentukan jangka waktu kredit.
Suku bunga 10,50%
Tidak ada kalkulator KPR.

BTN; DANAMON; BRI DKI; PANNIN; PERMATA; BCA; OCBC NISP
Suku Bunga Bank secara berurut : 11,75%; 11,50%; 11,50%; 10,00%; 10,08%; 10,00%; 10,50%; 10,50%

Kalkulator KPR secara berurut : Ada; Tidak; Tidak; Tidak; Tidak; Tidak; Tidak; Tidak




KESIMPULAN

Bahawa pada Bank DKI dan Permata mempunyai suku bunga bank terendah diantara bank-bank yang lainnya. Kelemahan dari kedua Bank tersebut tidak adanya simulasi penghitungan (kalkulator) KPR dibandingkan dengan Bank BTN.
Simulasi kalkulator KPR sangat berguna untuk mengambil keputusan bagi nasabah tersebut dalam meminjam Kredit Kepemilikan Rumah

Design Vending Machine

Penulisan Vending Machine
Berdasarkan sejarah, vending machine dipercaya ditemukan oleh Pahlawan dari Alexandria seorang penemu pada abad pertama. Vending machine modern di perkenalkan di London pada awal tahun 1880-an yang mendistribusikan kartu pos. Di US sendiri, vending machine dibuat pada tahun 1888 oleh Thomas Adams Gum Company, mesin ini digunakan untuk menjual permen karet di peron-peron kereta api. Seiring dengan waktu, keberadaan vending machine justru sangat berkembang pesat di Jepang di mana hampir segala jenis barang kebutuhan sehari-hari jika bisa divending machinekan, maka produknya akan tersedia di vending machine.

Keberagaman vending machine di Jepang, boleh dibilang sangat-sangat beragam. Di beberapa stasiun misalnya terdapat vending machine yang menjual minuman hangat siap saji, sehingga kita bisa menyeruput kopi, coklat atau teh untuk menghangatkan tubuh kita di saat musim dingin. Menyeruput segarnya jus jeruk, jus anggur, jus melon di tengah teriknya musim panas. Keberadaan vending machine yang sedemikian tersebar di Jepang sampai ke pelosok, dengan harga standard yang artinya sama dengan harga jika membeli di pusat kota tokyo. Beberapa vending machine juga menyedikan buku, komik, bahkan pakaian dalam juga tersedia di vending machine. Satu lagi nilai yang perlu dipelajari dari bangsa Jepang adalah, umumnya transaksi di Jepang menggunakan azas kejujuran sebagai faktor yang dihitung dalam merancang setiap perangkat mesin otomatis. Jadi meskipun sebetulnya transaksi bisa diakali dengan beberapa cara, sehingga tanpa mengeluarkan uang sepeserpun kadang bisa diperoleh barang yang kita inginkan, namun orang Jepang memilih untuk tidak melakukannya. Dengan demikian ekonomi tetap berjalan dengan baik, vending machine terawat dengan baik, inovasi-inovasi baru bermunculan tanpa rasa takut akan adanya orang-orang yang akan mencurinya.

Susu yang kami sediakan adalah susu dengan kualitas yang terbaik. Kemasan dari susu tersebut ada yang berupa kaleng ataupun botol. Harga dari minuman itu sendiri Rp. 2500,- dengan harga tersebut diharapkan dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, dan segala jenis umur, baik orang dewasa maupun anak-anak. Mesin ini merupakan paduan dari sapi yang kami imajinasikan dengan paduan mesin penjual otomatis yang khusus menjual susu yang sudah dikemas. Vending machine ini menggunakan layar sentuh jika kita memasukkan koin dan memilih dengan menyentuh layar yang sudah berisikan gambar produk susu yang kami kemas. Vending machine ini diperuntukkan untuk semua umur dengan tujuan interaksi dari konsumen yang belum mengerti adanya tombol dapat juga memilih dengan adanya gambar yang kami sediakan mewakili sebagai rasa susu yang kami jual. Vending machine ini juga tidak terlalu tinggi sehingga anak seusia 6 sampai 8 tahun dapat dengan mudah mengoperasikannya dengan interface yang mudah dimengerti dengan adanya touch screen. Pemasukan koin juga memberikan salah satu keunikan tersendiri karena memang dirancang untuk anak – anak serta dapat juga menggambarkan proses yang dibuat. Berbeda dengan vending machine yang lain yang hanya dengan berbentuk kotak dan bulat model ini dapat menarik perhatian dari pembeli yang kebanyakan anak – anak yang belum mengenal bentuk dan warna, tetapi jika diteliti lebih lanjut lagi vending machine ini mempunyai banyak sekali kekurangan diantaranya rasa susu yang sedikit yang menjadi pillihan dapat membuat bosan apalagi jika konsumen membeli setiap hari membuat rasanya menjadi bosan, maka menambahkan rasa menjadi sangat penting sehingga konsumen tidak akan bosan.

Contoh design gambar :

Flow chart vending machine :


Barangin Adat & Budaya Minangkabau.

Barangin Adat & Budaya Minangkabau.
Ada yang menarik di orang Minang ini. Menggelari atau menyebut orang “barangin”, arti yang ditawarkannya bisa membuat kita mengangguk (kalau memang dia barangin), tersenyum simpul (kalau ungkapan itu sindiran gurau) atau kita sendiri yang dikatakan “barangin” dan mendengarnya malah cengengesan, sembari mengumpat, “Kurang ajar!”
Barangin ternyata sama dengan kurang waras, tidak bisa jadi pegangan, suka asyik dengan diri dan pikiran sendiri. Barangin boleh juga sebutan orang yang nekat (Hati-hati, dia barangin itu…) Suka diasung. Ada pula orang, kalau ada temannya yang tidak punya rasa malu, tidak pernah pakai etika di mana pun dia ada, maka enak saja dibilang, “dia barangin”. Kalau ada yang marah, maka akan ada pula yang menyela, “Biar sajalah, dia barangin…. Kalau marah kita ke dia, kita pula yang barangin namanya….”
Orang-orang yang mendapatkan sebutan barangin, secara tidak langsung, tindakan mereka mendapatkan permakluman. Tetapi, tentu ada pula yang tidak. Gelar barangin, kadang panggilan “sayang” komunitas atau kelompok tertentu terhadap temannya, mungkin, disebabkan sensasi yang pernah ekstrem dilakukannya. Tidak semua panggilan barangin untuk peremehan atau pemastian identitas seseorang. Dalam kehidupan bermasyarakat, pada lingkungan tertentu, umumnya ada yang orang, apakah disadari atau tidak, dikatakan barangin untuk senda gurau.
Orang kita ini kadang terlalu kreatif, kalau tak mungkin dikatakan suka memberi “gelar” buruk sebagai olok-olok di tengah masyarakat. Kalau ada tetangganya yang suka menyalakan tape keras-keras di waktu pagi, tak bisa dimohonkan agar dipelankan karena mengganggu, maka bisa saja kita bilang “dia barangin”.
Kenapa barangin? Orang tak waraslah yang tidak paham hidup saling menjaga kenyamanan sebelah menyebelah atau bertetangga. Begitu juga, kalau ada bos yang suka marah-marah, suka mengatakan ke orang gaji anak buahnya besar dan sejahtera, sering menyebut ke orang lain atau dalam ceramahnya bahwa karyawan adalah aset berharga, padahal orang tahu gaji di tempatnya kecil mencekik, persentase terbesar yang bergaji di bawah upah minimum lebih dari 50 persen, maka sang bos dikatakan oleh anak buahnya “barangin”. Ngomong seenak “anginnya” (kentut) saja. Orang barangin tidak malu membayar orang rendah walau pemasukkannya besar dan berkata omong besar. Kalau diteruskan, apa saja yang bisa dikaitkan dengan “barangin”, tentulah teramat banyak.
Jangan-jangan, kita pun sudah “barangin”, karena hanya terpaku pada kata “barangin”. Tapi, yang jelas, kalau ada orang gila lewat di depan kita dibilang barangin, itu biasa. Cuma, kalau ada orang membiarkan kita melakukan apa saja, dilarang pun tidak, didukung pun tidak, mereka memandang kita dengan sorot mata yang aneh, cepat-cepatlah koreksi diri, jangan-jangan kita sedang digumamkan mereka sebagai “barangin”.
Barangin kalau diindonesiakan, sama artinya berangin, memiliki angin. Tetapi dalam bahasa Minang tidak bisa selugu itu kita terjemahkan. Barangin itu, kadang dipahami lantaran ada yang bocor. Nah, lantaran itu ada pula orang menyebut boco aluih (bocor halus). Yang bocor, tentulah yang berangin. Dia berangin karena ada yang bocor. Orang Minang, ketika menyebut orang barangin atau boco aluih, maksudnya pada jiwa atau otaknya, ada yang kempes. Jadi tidak berpikir normal lagi. Gangguan jiwa. Gangguan perilaku. Gangguan diri yang membuat semua terlihat tak normal.
Menjelang pemilu 2009 ini, saking begitu banyak caleg, ribuan gambar mereka terpajang di mana-mana, pertanyaannya kemudian adalah, siapakah di antara mereka yang akan barangin nantinya? Atau, siapakah orang barangin yang bakal dipilih oleh rakyat, yang nantinya akan melahirkan kebijakan barangin. Tentu, semua bisa terjadi bisa juga tidak. Tapi, yang jelas, selagi ada angin, orang barangin akan tetap ada hehehe.
Bicara “barangin”, sesungguhnya bicara akal sehat. Sejauh mana, kita menuntut diri, agar memahami banyak hal dengan baik, untuk memberi ke banyak hal dengan baik lantaran ingin menerima banyak hala dengan baik pula. Karena, kata barangin, adalah kata yang memaksa kita sebenarnya, agar tidak mengalami kebocoran. Kalau bocor, angin akan berhembus, kadang bisa saja sejuk, tetapi, kebocoran yang buruk akan menimbulkan busuk seperti buang angin: kentut.***


REOG PONOROGO dan WAROK
Indotoplist.com : Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok Warok dan Gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu bukti budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Sejarah Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.

Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.


Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.

Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya.

Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya.


Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Warok

Warok sampai sekarang masih mendapat tempat sebagai sesepuh di masyarakatnya. Kedekatannya dengan dunia spiritual sering membuat seorang warok dimintai nasehatnya atas sebagai pegangan spiritual ataupun ketentraman hidup. Seorang warok konon harus menguasai apa yang disebut Reh Kamusankan Sejati, jalan kemanusiaan yang sejati.

Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dalam cerita kesenian reog. Warok Tua adalah tokoh pengayom, sedangkan Warok Muda adalah warok yang masih dalam taraf menuntut ilmu. Hingga saat ini, Warok dipersepsikan sebagai tokoh yang pemerannya harus memiliki kekuatan gaib tertentu. Bahkan tidak sedikit cerita buruk seputar kehidupan warok. Warok adalah sosok dengan stereotip: memakai kolor, berpakaian hitam-hitam, memiliki kesaktian dan gemblakan.Menurut sesepuh warok, Kasni Gunopati atau yang dikenal Mbah Wo Kucing, warok bukanlah seorang yang takabur karena kekuatan yang dimilikinya.

Warok adalah orang yang mempunyai tekad suci, siap memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. “Warok itu berasal dari kata wewarah. Warok adalah wong kang sugih wewarah. Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik”.“Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa” (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin).


Syarat menjadi Warok

Warok harus menjalankan laku. “Syaratnya, tubuh harus bersih karena akan diisi. Warok harus bisa mengekang segala hawa nafsu, menahan lapar dan haus, juga tidak bersentuhan dengan perempuan. Persyaratan lainnya, seorang calon warok harus menyediakan seekor ayam jago, kain mori 2,5 meter, tikar pandan, dan selamatan bersama. Setelah itu, calon warok akan ditempa dengan berbagai ilmu kanuragan dan ilmu kebatinan. Setelah dinyatakan menguasai ilmu tersebut, ia lalu dikukuhkan menjadi seorang warok sejati. Ia memperoleh senjata yang disebut kolor wasiat, serupa tali panjang berwarna putih, senjata andalan para warok.

Warok sejati pada masa sekarang hanya menjadi legenda yang tersisa. Beberapa kelompok warok di daerah-daerah tertentu masih ada yang memegang teguh budaya mereka dan masih dipandang sebagai seseorang yang dituakan dan disegani, bahkan kadang para pejabat pemerintah selalu meminta restunya.

Gemblakan

Selain segala persyaratan yang harus dijalani oleh para warok tersebut, selanjutnya muncul disebut dengan Gemblakan.Dahulu warok dikenal mempunyai banyak gemblak, yaitu lelaki belasan tahun usia 12-15 tahun berparas tampan dan terawat yang dipelihara sebagai kelangenan, yang kadang lebih disayangi ketimbang istri dan anaknya. Memelihara gemblak adalah tradisi yang telah berakar kuat pada komunitas seniman reog. Bagi seorang warok hal tersebut adalah hal yang wajar dan diterima masyarakat. Konon sesama warok pernah beradu kesaktian untuk memperebutkan seorang gemblak idaman dan selain itu kadang terjadi pinjam meminjam gemblak.

Biaya yang dikeluarkan warok untuk seorang gemblak tidak murah. Bila gemblak bersekolah maka warok yang memeliharanya harus membiayai keperluan sekolahnya di samping memberinya makan dan tempat tinggal. Sedangkan jika gemblak tidak bersekolah maka setiap tahun warok memberikannya seekor sapi.Dalam tradisi yang dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam, kesaktian bisa diperoleh bila seorang warok rela tidak berhubungan seksual dengan perempuan. Hal itu konon merupakan sebuah keharusan yang berasal dari perintah sang guru untuk memperoleh kesaktian.

Kewajiban setiap warok untuk memelihara gemblak dipercaya agar bisa mempertahankan kesaktiannya. Selain itu ada kepercayaan kuat di kalangan warok, hubungan intim dengan perempuan biarpun dengan istri sendiri, bisa melunturkan seluruh kesaktian warok. Saling mengasihi, menyayangi dan berusaha menyenangkan merupakan ciri khas hubungan khusus antara gemblak dan waroknya. Praktik gemblakan di kalangan warok, diidentifikasi sebagai praktik homoseksual karena warok tak boleh mengumbar hawa nafsu kepada perempuan.

Saat ini memang sudah terjadi pergeseran dalam hubungannya dengan gemblakan. Di masa sekarang gemblak sulit ditemui. Tradisi memelihara gemblak, kini semakin luntur. Gemblak yang dahulu biasa berperan sebagai penari jatilan (kuda lumping), kini perannya digantikan oleh remaja putri. Padahal dahulu kesenian ini ditampilkan tanpa seorang wanita pun.


Reog di masa sekarang

Seniman Reog Ponorogo lulusan sekolah-sekolah seni turut memberikan sentuhan pada perkembangan tari reog ponorogo. Mahasiswa sekolah seni memperkenalkan estetika seni panggung dan gerakan-gerakan koreografis, maka jadilah reog ponorogo dengan format festival seperti sekarang. Ada alur cerita, urut-urutan siapa yang tampil lebih dulu, yaitu Warok, kemudian jatilan, Bujangganong, Klana Sewandana, barulah Barongan atau Dadak Merak di bagian akhir. Saat salah satu unsur tersebut beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol.

Beberapa tahun yang lalu Yayasan Reog Ponorogo memprakarsai berdirinya Paguyuban Reog Nusantara yang anggotanya terdiri atas grup-grup reog dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah ambil bagian dalam Festival Reog Nasional. Reog ponorogo menjadi sangat terbuka akan pengayaan dan perubahan ragam geraknya.

Kebudayaan Wayang Surakarta

Sekilas Tentang Wayang Surakarta
Indotoplist.com : Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Pindahnya Keraton Kasunanan dari Kartasura ke Desa Solo (sekarang Surakarta) membawa perkembangan juga dalam seni pewayangan. Seni pewayangan yang merupakan seni pakeliran dengan tokoh utamanya Ki Dalang adalah suatu bentuk seni gabungan antara unsur seni tatah sungging (seni rupa) dengan menampilkan tokoh wayangnya yang diiringi dengan gending/irama gamelan, diwarnai dialog (antawacana), menyajikan lakon dan pitutur/petunjuk hidup manusia dalam falsafah.

Seni pewayangan dapat digelar dalam bentuk Wayang Kulit Purwa, dilatar-belakangi layar/kelir dengan pokok cerita yang sumbernya dari Mahabharata dan Ramayana, berasal dari India. Namun ada juga pagelaran wayang kulit purwa dengan lakon cerita yang di petik dari ajaran Budha, seperti cerita yang berkaitan dengan upacara ruwatan (pensucian diri manusia). Pagelaran wayang kulit purwa biasanya memakan waktu semalam suntuk.

Semasa Sri Susuhunan X di Solo didirikan tempat pementasan Wayang Orang, yaitu di Sriwedari yang merupakan bentuk pewayangan panggung dengan pemainnya terdiri dari orang-orang yang memerankan tokoh-tokoh wayang. Baik cerita maupun dialognya dilakukan oleh masing-masing pemain itu sendiri. Pagelaran ini diselenggarakan rutin setiap malam. Bentuk variasi wayang lainnya yaitu wayang Golek yang wayangnya terdiri dari boneka kayu.

Seniman cina yang berada di Solo juga kadang menggelar wayang golek cina yang disebut Wayang Potehi. Dengan cerita dari negeri Cina serta iringan musiknya khas cina.

Ada juga Wayang Beber yang dalam bentuknya merupakan lembaran kain yang dilukis dan diceritakan oleh sang Dalang, yang ceritanya berkisar mengenai Keraton Kediri, Ngurawan, Singasari (lakon Panji).

Wayang Klitikadalah jenis pewayangan yang media tokohnya terbuat dari kayu, ceritanya diambil dari babat Majapahit akhir (cerita Dhamarwulan).

Dulu terkadang "wong Solo" memanfaatkan waktu senggangnya membuat wayang dari rumput, disebut Wayang Rumput

Orang jawa mempunyai jenis kesenian tradisional yang bisa hidup dan berkembang hingga kini dan mampu menyentuh hati sanubari dan menggetarkan jiwa, yaitu seni pewayangan. Selain sebagai alat komunikasi yang ampuh serta sarana memahami kehidupan, wayang bagi orang jawa merupakan sibolisme pandangan-pandangan hidup orang jawa mengenai hal-hal kehidupan.

Dalam wayang seolah-olah orang jawa tidak hanya berhadapan dengan teori-teori umum tentang manusia, melainkan model-model hidup dan kelakuan manusia digambarkan secara konkrit. Pada hakekatnya seni pewayangan mengandung konsepsi yang dapat dipakai sebagai pedoman sikap dan perbuatan dari kelompok sosial tetentu.

Konsepsi-konsepsi tersebut tersusun menjadi nilai nilai budaya yang tersirat dan tergambar dalam alur cerita-ceritanya, baik dalam sikap pandangan terhadap hakekat hidup, asal dan tujuan hidup, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan lingkungannya serta hubungan manusia jawa dengan manusia lain.

Pertunjukkan wayang terutama wayang kulit sering dikaitkan dengan upacara adat: perkawinan, selamatan kelahiran bayi, pindahan rumah, sunatan, dll, dan biasanya disajikan dalam cerita-cerita yang memaknai hajatan dimaksud, misalnya dalam hajatan perkawinan cerita yang diambil "Parto Krama" (perkawinan Arjuna), hajatan kelahiran ditampilkan cerita Abimanyu lahir, pembersihan desa mengambil cerita "Murwa Kala/Ruwatan"

Jenis-jenis wayang :
Wayang kulit, Wayang golek/ Wayang Thengul Bojonegoro, Wayang Krucil, Wayang Purwa, Wayang Beber, Wayang Orang, Wayang gedog, Wayang Ajen, Wayang Sasak, Wayang calonarang, Wayang wahyu, Wayang menak, Wayang klitik, Wayang suluh, Wayang papak, Wayang madya, Wayang Parwa, Wayang sadat, Wayang kancil dll.


WAYANG PURWA
Wayang purwa sudah ada beberapa ratus tahun yang lalu dimana wayang timbul pertama fungsinya sebagai upacara menyembah roh nenek moyang. Jadi merupakan upacara khusus yang dilakukan nenek moyang untuk mengenang arwah para leluhur. Bentuk wayang masih sangat sederhana yang dipentingkan bukan bentuk wayang tetapi bayangan dari wayangan tersebut.

Perkembangan jaman dan budaya manusia selalu berkembang wayang ikut pula dipengaruhi bentuk wayangpun berubah, misalnya, bentuk mata wayang seperti bentuk mata manusia, tangan berkabung menjadi satu dengan badannya. Hal ini dipandang kurang enak maka tangan wayang dipisah, untuk selanjutnya diberi pewarna.

Perkembangan wayang pesat pada jaman para wali, diantaranya Sunan Kalijaga, Sunan Bonang dan yang lain ikut merubah bentuk wayang sehingga menjadi lebih indah bentuknya.

Langkah penyempurnaan di jaman Sultan Agung Hanyakrakusuma, jaman kerajaan Pajang, kerajaan Surakarta, jaman Pakubuwono banyak sekali menyempurnakan bentuk wayang sehingga tercipta bentuk sekarang ini, dimana telah mengalami kemantapan yang dirasa pas dihati pemiliknya.

Pengaturan wayang

Jumlah wayang dalam satu kotak tidak sama trgantung kepada pemiliknya. Jadi ada wayang yang jumlahnya 350 sampai 400 wayang, ada yang jumlahnya hanya 180 wayag dan ada yang kurang dari 180 wayang. Biasanya wayang yang banyak, wayang yang rangkap serta wanda yang banyak sesuai yang diinginkan. Pengaturan wayang pada layar atau kelir atau disebut simpingan. Di dalam simpingan wayang ada simpingan kanan dan simpingan kiri.


SIMPINGAN KIRI
1. Buto raton (Kumbakarno)
2. Raksasa muda (Prahasta, Suratimantra)
3. Rahwana dengan beberapa wanda
4. Wayang Bapang (ratu sabrang)
5. Wayang Boma (Bomanarakasura)
6. Indarajit
7. Trisirah
8. Trinetra dan sejenisnya
9. Prabu Baladewa dengan beberapa wanda
10. Raden Kakrasana
11. Prabu Salya
12. Prabu Matswapati
13. Prabu Duryudana
14. Prabu Salya
15. Prabu Matswapati
16. Prabu Duryudana
17. Raden Setyaki
18. Raden Samba
19. Raden Narayana
Keterangan :
Pada contoh diatas hanya secara garis besar saja. Jadi masih banyak nama tokoh yang tidak kami cantumkan.

Wayang Eblekan : Yaitu wayang yang masih diatur rapi didalam kotak, tidak ikut disimping. Contoh: Buta brabah, wayang wanara, wayang kewanan (hewan), wayang tatagan yang lain, misal: wadya sabrang buta cakil dan lain-lain.

Wayang dudahan : Yaitu wayang yang diletakkan di sisi kanan dhalang. Contoh: Punakawan, pandita, rampogan, dewa dan beberapa tokoh wayang yang akan digunakan didalam pakeliran.


SIMPINGAN KANAN

Dimulai dari wayang Tuguwasesa diakhiri wayang bayen. Adapun wayang yang disimping adalah sebagai berikut :
1. Prau Tuguwasesa (Tuhuwasesa)
2. Werkudara dari beberapa macam wanda
3. Bratasena dari beberapa macam wanda
4. Rama Parasu
5. Gatotkaca dari beberapa macam wanda
6. Ontareja
7. Anoman dari beberapa macam wanda
8. Kresna dari beberapa macam wanda
9. Prabu Rama
10. Prabu Arjuna Sasra
11. Pandhu
12. Arjuna
13. Abimanyu
14. Palasara
15. Sekutrem
16. Wayang putran
17. Bati
Keterangan :
Wayang tersebut disimping pada debog atau batang pisang bagian atas. Untuk batang pisang bagian bawah hanya terdiri dari simpingan wayang putren.

Cerita (lakon) Wayang

Plot cerita biasanya diambil dari cerita-cerita India, seperti Ramayana dan Mahabarata (Ramayana lebih populer di Bali, Malaysia, Thailand, dan Kamboja; Mahabarata lebih terkenal di Jawa).

Mahabarata:
Pada dasarnya cerita ini berkisar pada masalah perebutan tahta kerajaan. Tersebutlah dua bersaudara pewaris tahta kerajaan, Dhritarashtra and Pandu. Dhritarashtra adalah yang lebih tua tetapi ia buta, karena itu Pandu yang memerintah.

Dhritarashtra memiliki 100 orang anak laki-laki, dikenal dengan sebutan Kurawa; Pandu mempunyai 5 orang anak laki-laki (Pandawa). Setelah pandu wafat, generasi selanjutnya tidak dapat memutuskan siapa yang harus memerintah.

Pandawa lebih pupoler, karena mereka punya sifat adil, pemberani, dll. Mereka adalah Yudhistira, putra tertua yang melambangkan keadilan; Bhima adalah putra yang sangat kuat; Arjuna, sangat tampan dan memiliki kekuatan gaib; Nakula dan Sahadewa, adalah putra kembar Pandawa

Semua keluarga Pandawa adalah turunan Dewa. Kaurawa yang dipimpin oleh Duryodhana sebaliknya memiliki sifat suka menipu, jahat, dll. Mereka memperdaya Pandawa untuk mempertaruhkan bagian kerajaan mereka dengan permainan dadu (di mana mereka curang).

Pandawa harus mengungsi ketengah hutan selama 12 tahun, dan harus menyamar selama setahun sebelum mereka kembali untuk menuntut hak atas kerajaan. Namun Kurawa menolak untuk mundur sehingga terjadi perang yang amat dahsyat, Bharatayuddha, dimana semua Kurawa terbunuh. Salah satu dari sekutu Pandawa adalah Krisna (yang sebenarnya adalah reinkarnasi dari Bethara Wisnu) yang berperan dalam menentukan kemenangan bagi Pandawa.
R A M A Y A N A

Ramayana sebenarnya diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka. Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan PrabuSugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai DewiSinta (dalam bahasa Sanskerta berarti tanah). Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan.

Maka setelah Sinta dibebaskan, ia lantas pati obong, yang artinya keadaan negeri India mulai dibenahi, dengan merubah peraturan dan melenyapkan kebudayaan si bekas penjajah yang sempat berkembang di India.sebenarnya diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka.

Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan PrabuSugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai DewiSinta(dalam bahasa Sanskerta berarti tanah). Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan. Maka setelah Sinta dibebaskan, ia lantas pati obong, yang artinya keadaan negeri India mulai dibenahi, dengan merubah peraturan dan melenyapkan kebudayaan si bekas penjajah yang sempat berkembang di India.

Dalam khazanah kesastraan RamayanaJawa Kuno, dalam versi kakawin (bersumberdarikarya sastra India abad VI dan VII yang berjudul Ravanavadha/kematianRahwana yang disusun oleh pujangga Bhatti dan karya sastranya ini sering disebutBhattikavya) dan versi prosa(mungkin bersumber dari Epos Walmiki kitab terakhir yaituUttarakanda dari India), secara singkat kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. Tiga saudara tirinya bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun.

Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milikPrabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta,sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta.

Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.

Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa tahta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik tahta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik tahta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya.

Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat disekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama.

Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka.

Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya.Dalam mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta.



Atas petunjuk Sempati,kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur.

Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Yang menarik dan sampai saat ini sangat populer di Jawa, adalah adanya ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuahkerajaan atau negara dari Rama kepada Wibisana, yang dikenal dengan sebutan ASTHABRATA.

Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.

Pada akhir ceritera, ada perbedaan mencolok antara dua versi Ramayana Jawa Kuno. Untuk versi kakawin dikisahkan, bahwa Sinta amat menderita karena tidak segera diterima oleh Rama karena dianggap ternoda. Setelah berhasil membersihkan diri dari kobaran api, Sinta diterimanya. Dijelaskan oleh Rama, bahwa penyucian itu harus dilakukan untuk menghilangkan prasangka buruk atas diri isterinya. Mereka bahagia.

Sedangkan di dalam versi prosa, menceritakan bagaimana Rama terpengaruh oleh rakyatnya yang menyangsikan kesucian Sinta. Disini Sinta yang sedang mengandung di usir oleh Rama dari istana. Kelak Sinta melahirkan 2 (dua) anak kembar yaitu Kusha dan Lawa. Kemudian kisah ini diahiri dengan ditelannya Sinta oleh Bumi.

Kisah Ramayana mempunyai banyak versi dengan berbagai penyimpangan isi cerita, termasuk di India sendiri. Penyebarannya hampir di seperempat penduduk dunia atau minimal di Asia Tenggara. Sedangkan di Indonesia, diketahui sekitar 7 - 8 abad yang lalu, walau sesungguhnya di Indonesia dapat ditemukan jauh lebih dini yaitu sebelum abad 2 Sebelum Masehi.

Ramayana dari asal kata Ramayang berarti menyenangkan; menarik; anggun; cantik;bahagia, dan Yanaberarti pengembaraan. Cerita inti Ramayana diperkirakan ditulis oleh Walmiki dari India disekitar tahun 400 SM yang kisahnya dimulai antara 500 SM sampai tahun 200, dan dikembangkan oleh berbagai penulis. Kisah Ramayana ini menjadi kitab suci bagi agama Wishnu, yang tokoh-tokohnya menjadi teladan dalam hidup, kebenaran, keadilan, kepahlawanan, persahabatan dan percintaan, yaitu: Rama, Sita, Leksmana, Sugriwa, Hanuman, Wibisana. Namun disini, kami informasikan tentang Ramayana versi Jawa.


Di zaman Mataram Kuno saat Prabu Dyah Balitung (Dinasti Sanjaya) bertahta, telah ada kitab sastra Ramayana berbahasa Jawa Kuno (Jawa Kawi), tidak menginduk pada Ramayana Walmiki, lebih singkat, memuat banyak ajaran dan katanya berbahasa indah. Di awal abad X sang raja membuat candi untuk pemujaan dewa Shiwa, yaitu CandiPrambanan (candi belum selesai sampai wafatnya raja yang, maka dilanjutkan oleh penggantinya yaitu Prabu Daksa) yang sekaligus menjadi tempat ia dikubur, dengan relief Ramayana namun berbeda dengan isi cerita Ramayana dimaksud.

Ramayana Jawa Kuno memiliki 2 (dua) versi, yaitu Kakawin dan Prosa, yang bersumber dari naskah India yang berbeda, yang perbedaan itu terlihat dari akhir cerita. Selain kedua versi itu, terdapat yang lain yaitu Hikayat Sri Rama, Rama Keling dan lakon-lakon.

Cerita Ramayana semakin diterima di Jawa, setelah melalui pertunjukan wayang (wayang orang, wayang kulit purwa termasuk sendratari). Tapi ia kalah menarik dengan wayang yang mengambil cerita Mahabharata, karena tampilan ceritanya sama sekali tidak mewakili perasaan kaum awam (hanya pantas untuk kaum Brahmana dan Satria) walau jika dikaji lebih mendalam, cerita Ramayana sebenarnya merupakan simbol perjuangan rakyatmerebut kemerdekaan negerinya.

Bahwa cerita Ramayana tidak bisa merebut hati kaum awam Jawa seperti Mahabharata, antara lain disebabkan:
• Ceritanya dipenuhi oleh lambang-lambang dan nasehat-nasehat kehidupan para bangsawan dan penguasa negeri, yang perilaku dan tindakannya tidak membaur di hati kaum awam;
• Ramayana adalah raja dengan rakyat bangsa kera yang musuhnya bangsa raksasa dengan rakyat para buta breduwak dan siluman;
• Kaum awam memiliki jalan pikiran yang relatif sangat sederhana, dan berharap pada setiap cerita berakhir pada kebahagiaan.
Yang menarik sampai saat ini di Indonesia (Jawa) adalah adanya suatu ajaran falsafah yang terdapat di Ramayana, yaitu ajaran Rama terhadap adik musuhnya bernama Gunawan Wibisana yang menggantikan kakaknya, Rahwana, setelah perang di Alengka. Ajaran itu dikenal dengan nama Asthabrata, (astha yang berarti delapan dan brata yang berarti ajaran atau laku). yang merupakan ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuah negara atau kerajaan. Ajaran dimaksud yang juga dapat dilihat dalam Diaroma gambar wayang di Museum Purnabakti TMII (1994 M), yaitu :
1. Bumi : artinya sikap pemimpin bangsa harus meniru watak bumi atau momot-mengku bagi orang jawa, dimana bumi adalah wadah untuk apa saja, baik atau buruk, yang diolahnya sehingga berguna bagi kehidupan manusia;
2. Air : artinya jujur, bersih dan berwibawa, obat haus air maupun haus ilmu pengetahuan dan haus kesejahteraan;
3. Api : artinya seorang pemimpin haruslah pemberi semangat terhadap rakyatnya, pemberi kekuatan serta penghukum yang adil dan tegas;
4. Angin : artinya menghidupi dan menciptakan rasa sejuk bagi rakyatnya, selalu memperhatikan celah-celah di tempat serumit apapun, bisa sangat lembut serta bersahaja dan luwes, tapi juga bisa keras melebihi batas, selalu meladeni alam;
5. Surya : artinya pemberi panas, penerangan dan energie, sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa surya/matahari, mengatur waktu secara disiplin;
6. Rembulan : artinya bulan adalah pemberi kedamaian dan kebahagiaan, penuh kasih sayang dan berwibawa, tapi juga mencekam dan seram, tidak mengancam tapi disegani.
7. Lintang : artinya pemberi harapan-harapan baik kepada rakyatnya setinggi bintang dilangit, tapi rendah hati dan tidak suka menonjolkan diri, disamping harus mengakui kelebihan-kelebihan orang lain;
8. Mendung : artinya pemberi perlindungan dan payung, berpandangan tidak sempit, banyak pengetahuannya tentang hidup dan kehidupan, tidak mudak menerima laporan asal membuat senang, suka memberi hadiah bagi yang berprestasi dan menghukum dengan adil bagi pelanggar hukum.
Prof. Dr. Porbatjaraka, seorang ahli sejarah dan kebudayaan Jawa, setelah membaca kitab Ramayana Jawa Kuna Kakawin, memberi komentar : "Inimerupakan peninggalan leluhur Jawa, yang sungguh adiluhung, cukup untuk bekal hidup kebatinan".Dalam cakupan luas, pengaruh Ramayana terhadap filsafat hidup Jawa dapat diketahui dari Sastra Jendra, Sastra Cetha dan Asthabrata.

Sari dari Sastra Jendraadalah ilmu/ajaran tertinggi tentangkeselamatan, mengandung isidan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun karena ilmu ini bersifat sangat rahasia (tidak disebarluaskan secara terbuka karena penuh penghayatan bathin yang terkadang sulit diterima umum secara rasional), maka tidak mungkin disebar-luaskan secara terbuka. Sebelum seseorang menyerap ilmu ini ia harus mengerti terlebih dahulu tentang mikro dan makro kosmos, sehingga yang selama ini dipaparkan termasuk melalui wayang, hanyalah kulitnya saja.

SastraCetha (terang) adalah berisi ajaran tentang peran, sifat dan perilakuraja. Sedangkan Asthabrata telah diuraikan tersebut diatas. Kisah Ramayana muncul dalam banyak versi, yaitu antara lain di Vietnam, Kamboja, Laos, Burma, Thailand, Cina, Indonesia maupun di India (tempat asal cerita) sendiri. Menurut Dr.Soewito S. Wiryonagoro, di Indonesia sekurang-kurangnya ada 3 (tiga) versi, yaitu Ramayana Kakawin, yang terlukis dalam relief-relief di dinding candi seperti candi Lorojonggrang Prambanan dan Candi Penataran, dan yang berkembang di masyarakat dalam wujud cerita drama.(wayang kulit, sandiwara dan film).

Ramayana dari asal kata Rama= menyenangkan/menarik/anggun/cantik/bahagia dan Yana berarti pengembaraan., yang kisah tersebut ditulis Walmiki dari India sekitar tahun 400 Sebelum Masehi, berbahasa Sanskerta, yang selanjutnya dikembangkan oleh penulis-penulis lain, sehingga minimal juga ada 3 (tiga) kisah Ramayana versi India. Di jaman Mataram kuna, saat Prabu Balitung (dinasti Sanjaya) memerintah, telah ada kitab sastra Ramayana dalam bahasa Jawa Kuna (Kawi), yang tidak menginduk pada Ramayana Walmiki.


Sumber: http://info.indotoplist.com/?ZEc5d1BURXpKblJ2Y0d0aGREMG1iV1Z1ZFQxa1pYUmhhV3dtYVc1bWIxOXBaRDB5TXpVbWJYVnNZV2s5TUNad2FHRnNQUT09

Mengenal Seni Budaya Kabupaten Halmahera Utara
Indotoplist.com : Keanekaragaman seni budaya yang masih mengakar kuat di masyarakat adalah modal pariwisata yang potensial untuk dikembangkan. Misal: Tarian Cakalele adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut tamu agung yang datang ke daerah ini maupun untuk acara yang bersifat adat.

TARIAN CAKALELE,
Tarian Cakalele adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut tamu agung yang datang ke daerah ini maupun untuk acara yang bersifat adat. Para penari cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku.


TOKUWELA,
Merupakan pertunjukan tradisional rakyat yang membutuhkan lebih dari 20 orang pemain. Sambil diiringi lagu Tokuwela, pada pertunjukan ini para pemain laki-laki dan perempuan akan membentuk formasi saling berhadapan dan saling berpegangtangan sehingga dapat menopang seorang anak yang akan berjalan di atasnya. Pertunjukan ini biasanya dibawakan oleh suku Galela, Tobelo dan Loloda pada acara-acara tertentu.


MUSIK YANGERE,
Merupakan musik tradisional masyarakat Halmahera Utara. Musik ini dimainkan secara kelompok dengan menggunakan alat musik tradisional kaste (bass tradisional) dan jup (gitar berukuran kecil). Oleh masyarakat setempat musik Yangere biasanya dimainkan dalam rangka menyambut event tertentu dengan cara membawanya berkeliling dari rumah ke rumah.


TARIAN TIDETIDE,
Tidetide adalah tarian khas Halmahera Utara yang biasanya dipentaskan pada acara tertentu seperti pada pesta perkawinan adat atau pesta rakyat. Gerakan pada tarian Tidetide memiliki makna tertentu yang dapat diartikan sebagai bahasa pergaulan sehingga Tidetide juga dikenal sebagai tari pergaulan. Tarian ini dibawakan oleh kelompok penari pria dan wanita yang berjumlah 12 orang sambil diiringi tabuhan tifa, gong dan biola.

TARIAN DENGEDENGE,
Selain Tidetide, Halmahera Utara juga memiliki Dengedenge sebagai tarian pergaulan yang biasanya dibawakan oleh sekelompok penari pria dan wanita sambil diiringi nyanyian-nyanyian berupa syair pantun yang memiliki makna cinta dan harapan di masa depan. Tidak jarang tarian ini diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk menikah antara si penari pria dan wanita. Nyanyian pengiring Dengedenge dibawakan dengan cara saling berbalas-balasan.


MUSIK BAMBU HITADI,
Sesuai namanya, alat Musik Bambu Hitadi dibuat dari bambu dengan menggunakan pengaturan nada musik berdasarkan nada-nada yang dibutuhkan pada lagu yang diiringi. Musik Bambu Hitadi merupakan musik tradisional yang hanya terdapat di Halmahera Utara dengan pemain dan penyanyi berjumlah 15 orang.


MUSIK BAMBU TIUP,
Pertunjukan musik bambu tiup merupakan hiburan umum bagi masyarakat Halmahera Utara yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik bambu tiup terbuat dari bambu dan dibawakan oleh sekelompok pemain musik yang terdiri dari 20-30 orang. Berbeda dengan musik bambu hitadi, musik bambu tiup tidak membutuhkan penyanyi dan dapat dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti seruling.


UPACARA ADAT HIBUALAMO,
Dilakukan untuk acara yang bersifat adat seperti pengukuhan seorang pemimpin adat. Upacara adat dimulai dengan arak-arakan keliling kota yang berakhir di Hibualamo. Pada arak-arakan ini sang pemimpin akan duduk di atas kursi kebesaran yang ditandu oleh 4-8 orang. Beragam kebudayaan daerah akan ditampilkan pada acara yang berpusat di rumah adat Hibualamo. Upacara ini biasanya diakhiri dengan acara makan bersama.

TARIAN GUMATERE,
Dimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh 30 orang penari pria dan wanita. Penari pria menggunakan tombak dan pedang sedangkan penari wanita menggunakan lenso. Yang unik dari tarian ini adalah salah seorang penari akan menggunakan kain hitam, nyiru dan lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian. Gumatere merupakan tarian tradisional rakyat Morotai.


BOBASO,
Bobase adalah permainan tradisional muda-mudi tempo dulu. Pada permainan yang dimainkan oleh 8 orang penari ini dilantunkan syair-syair bertemakan cinta dan juga harapan di masa depan. Permainan Bobaso diselingi dengan tarian yang gerakannya mengikuti irama musik yang sangat lambat dan bervariasi. Sebanyak 6 orang pemusik dengan menggunakan alat musik tifa, gong dan biola biasanya mengiringi tarian ini. Bobaso sepintas sangat mirip dengan tarian Dengedenge.


TARIAN LELEHE,
Tarian Lelehe dapat dibawakan oleh anak-anak maupun dewasa. Para penari biasanya menggunakan 2 alat dari bambu berukuran 2-3 meter sebagai perlengkapan tarian. Tarian ini dibawakan oleh seorang penari pria dan wanita. Tarian Lelehe merupakan tarian tradisional khas suku Tobelo dan biasanya dipertunjukan pada acara-acara adat, malam perkawinan dan acara pentas budaya.


Sumber: http://info.indotoplist.com/?ZEc5d1BURXpKblJ2Y0d0aGREMG1iV1Z1ZFQxa1pYUmhhV3dtYVc1bWIxOXBaRDB4TVRRbWJYVnNZV2s5TUNad2FHRnNQUT09